HinduChannel.tv – Setiap tanggal 22 Desember, Indonesia merayakan Hari Ibu sebagai momen untuk mengenang dan menghormati peran perempuan, khususnya ibu, dalam keluarga dan masyarakat. Tahun ini, Eko Sudono, Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten, menegaskan pentingnya peran perempuan sebagai penjaga moralitas dan pembentuk peradaban.
“Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia.” Syair lagu legendaris karya SM Mochtar ini, menurut Eko Sudono, adalah representasi sempurna dari kasih seorang ibu. “Lagu ini tak hanya indah, tapi juga penuh makna. Kasih ibu adalah cinta tanpa syarat, sebuah hakikat yang tidak bisa disangkal,” ungkapnya saat diwawancarai crew Hindu Channel hari ini (22/12)
Ibu Sebagai Tuhan yang Tampak di Dunia
Dalam literasi Hindu, keutamaan ibu tertulis jelas di dalam Kitab Taittireya Upanisad: “Mathru Devo Bhava,” yang berarti “Ibu adalah perwujudan Tuhan.” Konsep ini, menurut Eko Sudono, sejalan dengan falsafah Jawa yang mengatakan, “Biyung iku bethara katon” atau “Ibu adalah Tuhan yang tampak.”
“Ini bukan sekadar ungkapan, tetapi nilai spiritual yang mendalam. Penghormatan kepada ibu adalah kewajiban universal. Dalam budaya Hindu, ibu adalah sumber kasih dan pembimbing moralitas keluarga,” jelas Eko.
Ia menambahkan, Wanita, khususnya ibu, adalah ‘Svanita’ – insan yang mampu mengatur diri sendiri dan lingkungannya. Dunia pribadi, keluarga, hingga masyarakat sangat bergantung pada peran perempuan.
Dalam pandangan Hindu, kata “perempuan” memiliki makna mendalam. Perempuan berasal dari kata “Per-Empu-an,” di mana “empu” berarti merawat, mendidik, dan menumbuhkan. Menurut Eko Sudono, perempuan memegang kunci dalam menjaga keberlanjutan peradaban manusia.
“Perempuan itu merawat, mendidik, dan menumbuhkan. Dari rahim mereka, lahir generasi yang akan menjaga tatanan dunia dari kehancuran moral,” katanya.
Eko juga menyoroti bahwa perempuan adalah benteng terakhir penjaga moralitas. “Mereka memiliki peran strategis dalam membangun generasi yang tangguh secara moral dan spiritual. Di tengah tantangan modernitas, perempuan harus terus diberdayakan,” tambahnya.
Perempuan Menyapa Masa Depan
Sebagai penutup, Eko Sudono memberikan pesan inspiratif untuk semua perempuan di Indonesia. “Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2024. Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Hari Ibu menjadi momentum penting untuk mengapresiasi perempuan sebagai pilar keluarga dan penjaga moralitas. Dalam refleksi ini, kita diingatkan bahwa ibu, dalam perannya sebagai perempuan, adalah kekuatan utama dalam membangun masa depan bangsa. [za]
Be First to Comment