Press "Enter" to skip to content

Makna dan Fungsi Upakara dalam Ajaran Agama Hindu

Hinduchannel.tv- Dalam kehidupan umat Hindu di Bali, Upakara merupakan bentuk filosofis yang mendalam, di mana setiap persembahan mencerminkan konsep-konsep tentang kehidupan alam dan hubungan manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Upakara secara nyata dapat disaksikan, dan merupakan manifestasi dari perbuatan kebajikan (asubhakarma). Berdasarkan buku Tattwa: Mengurai Makna, Menyingkap Realita, Gusti Agung, Nyoman Alit (2022:92).

Upakara atau yang dikenal dengan yadnya secara umum berbentuk material atau disebut dengan mana banten, Jenis upakara dapat berbeda-beda berdasarkan bahan yang digunakan. Memiliki makna dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali.

Secara etimologi, kata upakara berasal dari kata upa yang berarti dekat dan kara yang berarti tangan. Jadi, upakara dapat diartikan sebagai persembahan suci yang dibuat dengan tangan. Upakara biasanya berupa rangkaian sesaji yang terdiri dari berbagai macam bahan, seperti bunga, buah, daun, beras, dan bahan lainnya.

Agama Hindu kaya akan berbagai macam ritual dan upacara. Salah satu elemen penting dalam upacara-upacara tersebut adalah upakara. Upakara, yang seringkali diartikan sebagai persembahan suci.

Fungsi Upakara dalam Upacara Hindu

  • Fungsi religius: Setiap pelaksanaan upacara, di samping memperhatikan unsur etikanya, dan kualitas, juga ritualnya.
  • Fungsi sosial ekonomi: Melaksanakan suatu upacara yadnya tidak bisa dikerjakan sendiri, melainkan perlu adanya kerjasama pada masyarakat yang sangat dibutuhkan.
  • Fungsi sosial budaya: Masyarakat Hindu masih mempertahankan tradisi dan kebudayaan jaman dahulu, walaupun kini semua serba cepat dan praktis.
  • Fungsi pendidikan: bertujuan untuk menambah kepercayaan dan keyakinan terhadap adanya atma dan pengembalian unsur-unsur Panca Maha Bhuta.

Umat Hindu mengidentikkan upakara itu dengan sebutan bebantenan. Dalam susastra suci Bhagawadgita, IX.26 menyebutkan bahwa

“patram, puspham, phalam, toyam, yo me baktya prayachati, tad aham baktya upahrtam, asnami prayatat manah.”

Artinya:

Siapapun yang mempersembahkan sehelai daun, sekuntum bunga, sebiji buah-buahan, dan segelas air akan aku terima sebagai persembahan hatimu yang tulus ihklas.

Upakara merupakan bagian dari tiga kerangka ajaran agama Hindu (Tattwa, Etika, dan Upakara/Upacara). Sarana pokok yang wajib dipakai sebagai dasar untuk membuat Upakara di antaranya sebagai berikut.

Pattram = daun-daunan.
Puspam = bunga-bungaan.
Phalam = buah-buahan.
Toyam = air suci atau tirtha.

Makna Filosofis Upakara

Upakara bukan sekadar persembahan material, melainkan memiliki makna filosofis yang mendalam. Beberapa makna penting dari upakara antara lain:

  • Simbol penghormatan: Upakara merupakan bentuk penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dan para dewa.
  • Sarana komunikasi: Upakara dianggap sebagai sarana komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Melalui upakara, umat Hindu menyampaikan permohonan, harapan, dan rasa syukur kepada Tuhan.
  • Pemurnian: Upakara memiliki kekuatan untuk memurnikan pikiran, perasaan, dan lingkungan.
  • Keselarasan: Upakara bertujuan untuk menciptakan keselarasan antara manusia dengan alam semesta.

Upakara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ajaran dan praktik keagamaan Hindu. Melalui upakara, umat Hindu dapat memperdalam hubungan spiritual dengan Tuhan, menjaga keseimbangan alam, dan mencapai kedamaian batin.(ft)

Views: 14

Be First to Comment

Lanjut Diskusi