Press "Enter" to skip to content
Memahami Ajaran Tri Hita Karana dalam Kehidupan (Foto: Ilustrasi/VT)

Memahami Ajaran Tri Hita Karana dalam Kehidupan

HinduChannel.tv – Dalam Agama Hindu terdapat ajaran yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam semesta. Konsep ini tercermin dalam berbagai prinsip dan filosofi, salah satunya adalah Tri Hita Karana. Di tengah tantangan globalisasi dan urbanisasi saat ini, nilai-nilai Tri Hita Karana semakin dibutuhkan.

Tri Hita Karana berasal dari bahasa sanskerta yang terdiri dari urat kata “Tri” yang berarti tiga, “Hita” yang berarti kebahagiaan atau kesejahteraan, dan “Karana” berarti sebab atau penyebab. Jadi Tri Hita Karana dapat diartikan sebagai tiga penyebab kebahagiaan, untuk mengajarkan umat Hindu agar mencapai keseimbangan dan keselarasan dalam kehidupan. Tri hita karana terdapat tiga bagian yaitu sebagai berikut:

  1. Parahyangan (hubungan antara manusia dengan Tuhan), manusia adalah ciptaan Tuhan, dan atman yang ada dalam diri manusia adalah percikan sinar suci dari kebesaran Tuhan yang menyebabkan manusia dapat hidup. Hal ini menegaskan bahwa manusia harus selalu berbhakti dengan Tuhan, Sang Pencipta alam semesta beserta isinya. Ini dapat dilakukan dengan cara seperti melestarikan tradisi agama, selalu melaksanakan Tri Sandhya, menjaga kesucian tempat ibadah, melaksanakan Tirtha Yatra atau Dharma Yatra, melakukan Yoga Samadhi, serta menerapkan nilai-nilai dharma dalam kehidupan. Dengan menjalankan kewajiban keagamaan, manusia dapat mencapai ketenangan batin dan keberkahan hidup.
  2. Pawogan (hubungan antara manusia dengan manusia), manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka memerlukan bantuan dan kerja sama dari orang lain, maka dari itu manusia harus membentuk hubungan yang harmonis dan selaras dengan manusia lainnya. Contohnya sikap saling menghormati, menyayangi, membimbing, gotong royong, dan menjaga persatuan menjadi prinsip utama dalam membangun keharmonisan sosial. Dalam masyarakat Bali, nilai ini tercermin dalam tradisi ngayah (membantu dengan sukarela) serta banjar (tempat organisasi sosial) yang berperan dalam kehidupan bermasyarakat. Hubungan baik ini akan menciptakan keamanan dan kedamaian lahir batin di masyarakat. Masyarakat yang aman dan damai akan menciptakan Negara yang tenteram dan sejahtera.
  1. Palemahan (hubungan antara manusia dengan alam), keseimbangan dengan alam semesta juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan.Manusia memperoleh bahan keperluan untuk hidup itu dari lingkungannya. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga dan memelihara lingkungan. Hubungan dengan lingkungan/alam ini mencakup tumbuh-tumbuhan, binatang, dan lainnya, kita harus saling menyayangi sesama makhluk hidup, merawat tumbuh-tumbuhan yang ada di sekiar kita, tidak menebang pohon sembarangan, tidak membunuh hewan/binatang dan lain-lain. Lingkungan yang ditata dengan rapi dan bersih akan menciptakan keindahan. Keindahan lingkungan dapat menimbulkan rasa tenang dan tenteram dalam diri manusia.

Dengan Menerapkan prinsip-prinsip tersebut, individu dapat menjalani kehidupan yang lebih seimbang baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun ekologis. Prinsip ini menjadi solusi dalam menghadapi tantangan globalisasi dan urbanisasi yang kerap mengabaikan keharmonisan hidup. Ketika hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam terjalin dengan baik, maka kehidupan akan lebih harmonis, tenteram, dan penuh berkah. Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap individu menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Tri Hita Karana sebagai pedoman hidup, agar keseimbangan alam semesta tetap lestari demi generasi saat ini dan yang akan datang. (ev)

Views: 15
Bermanfaat, share yuk:

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *