HinduChannel.tv – Puja Trisandhya merupakan rangkaian pemujaan atau persembahyangan dalam agama Hindu di Indonesia, yang dilaksanakan 3 kali dalam sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. Sebagai bentuk pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Puja Trisandhya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual umat Hindu. Ritual ini tidak hanya mencerminkan kedisiplinan dalam beribadah, tetapi juga menggambarkan keharmonisan antara manusia dengan alam semesta serta Sang Pencipta.
Dilansir dari Pujashanti.web.id, Puja Trisandhya berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata “Puja” yang berarti penghormatan, pemujaan, persembahyangan atau penyembahan, “Tri” artinya tiga dan “Sandhya” berarti pergantian, pertemuan atau penyatuan waktu. Jadi Puja Trisandhya berarti pemujaan atau persembahyangan pada tiga pertemuan atau pergantian waktu.
Waktu paling baik untuk melaksanakan Puja Trisandhya adalah sebagai berikut:
- Pagi hari (pada saat matahari terbit) atau disebut Brahma Muhurta/Pratah Sevanam, dilaksanakan pada menjelang Matahari terbit guna menguatkan unsur satwam dalam mengarungi kehidupan dari pagi hingga siang hari.
- Siang hari (pukul 12.00) atau disebut Madhya Sevanam, yang bertujuan untuk mengendalikan “Guna Rajas” agar segala tindakan dan perbuatan tidak menjurus ke hal-hal negatif.
- Sore hari (sebelum matahari tenggelam) atau disebut Sandhya Sevanam yang bertujuan untuk mengendalikan “Guna Tamas” yaitu sifat bodoh dan malas.
Mantram Puja Trisandhya terdiri dari 6 bait yaitu sebagai berikut:
- Om bhùr bhvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayàt
Artinya: Ya Tuhan, yang menguasai ketiga dunia ini, Yang Mahasuci dan sumber dari segala kehidupan, anugrahi hamba sinar penerangan dengan cahayaMu Yang Mahasuci.
- Om Nàràyana evedam sarvam
yad bhùtam yac ca bhavyam
niskalanko nirañjano nirvikalpo
niràkhyàtah suddo deva eko
Nàràyano na dvitìyo’sti kascit
Artinya: Ya tuhan, hamba puja Engkau sebagai Narayana pencipta alam semesta beserta isinya, Engkau Mahagaib, tak berwujud, dan tak terbatas oleh waktu, dapat mengatasi segala kebingungan, Engkau Mahasuci, Mahaesa, dan tidak ada duanya, dan dipuja oleh semua mahluk
- Om tvam sivah tvam mahàdevah
ìsvarah paramesvarah
brahmà visnusca rudrasca
purusah parikìrtitah
Artinya: Ya Tuhan, Engkau hamba puja dalam sinar suci dan saktiMu sebagai Siwa, Mahadeva, Isvara, Paramesvara, Brahma, Wisnu, dan juga Rudra, karena Engkau adalah sumber dari segala yang ada.
- Om pàpo’ham pàpakarmàham
pàpàtmà pàpasambhavah
tràhi màm pundarìkàksa
sabàhyàbhyàntarah sucih
Artinya: Ya Tuhan, hamba ini penuh dengan kenestapaan, perbuatan hamba penuh dengan kenestapaan, jiwa dan kelahiran hamba penuh dengan kenestapaan, hanya Engkaulah yang dapat menyelamatkan hamba dari kenestapaan itu, semoga dapatlah disucikan lahir-bathin hambaMu ini.
- Om ksamasva màm mahàdeva
sarvapràni hitankara
màm moca sarva pàpebyah
pàlayasva sadà siva
Artitnya: Ya Tuhan, ampunilah hamba, wahai yang memberikan keselamatan semua mahluk, ampuni hamba dari segala dosa, dan limpahkanlah perlindungan kepada hamba.
- Om ksàntavyah kàyiko dosah
ksàntavyo vàciko mama
ksàntavyo mànaso dosah
tat pramàdàt ksamasva màm
Artinya: Ya Tuhan, ampunilah segala dosa hamba, baik yang berasal dari perbuatan, perkataan, dan pikiran, maupun dari segala kesalahan hamba
Om sàntih, sàntih, sàntih, Om
Artinya: Ya Tuhan, semoga ada kedamaian dalam hati, di dunia, dan semuanya damai untuk selamanya atas anugrahMu.
Berdasarkan arti dari mantram Trisandhya dapat disimpulkan bahwa makna dari Puja Trisandhya adalah:
- Meyakini dengan ketulusan dan mengakui keberadaan HYang Maha Kuasa dalam berbagai manifestasinya.
- Memohon perlindungan, keselamatan dan pengampunan dosa kehadapan Ida Sanghyang Widi Wasa.
- Melakukan penyerahan diri kepada Tuhan dengan penuh keikhlasan.
Jika dilihat jenis mantra yang digunakan mantram puja Trisandhya dapat di kategorikan sebagai stotram (nyanyian atau doa-doa pujian kepada Tuhan yang tidak terikat dengan aturan Veda) artinya mantram Puja Trisandhya yang berjumlah 6 bait tersebut bukan bagian dari kitab weda, melainkan kumpulan mantra yang terdapat dalam kitab weda yang kemudian di susun menjadi satu mantram utuh. Narendra Dev Pandit Shastri adalah tim penyusun mantram puja Trisandhya pada tahun 1950-an.
Be First to Comment