HinduChannel.tv (Jakarta) – Dalam tradisi agama Hindu, menjelang Hari Raya Galungan umat Hindu melaksanakan serangkaian upacara pembersihan dan penyucian diri alam sekitar. Dua hari penting dalam rangkaian ini adalah Sugihan Jawa dan Sugihan Bali.
- Sugihan Jawa
Sugihan Jawa, dirayakan enam hari sebelum Galungan, yaitu pada hari Kamis Wage Wuku Sungsang. Sugihan Jawa berasal dari urat kata “Sugi” yang artinya membersihkan, dan Jawa artinya luar. Jadi Sugihan Jawa dapat diartikan sebagai suatu upacara yang berfungsi untuk membersihkan Bhuana Agung atau alam semesta (makrokosmos), baik sekala maupun niskala. Berdasarkan Lontar Sundarigama diartikan sebagai Pasucian Dewa kalinggania pamrastista bhatara kabeh (pesucian Dewa, karena itu hari penyucian semua bhatara).
Pada saat sugihan Jawa setiap umat Hindu umumya melakukan kegiatan untuk pembershihan terhadap pelinggih-pelinggih yang ada di merajan, pura, paibon, lingkungan yang ada di sekitar rumah dan juga membersihkan alat-alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan upacara.
- Sugihan Bali
Sugihan Bali dilaksanakan sehari setelah Sugihan Jawa yaitu pada Jumat Kliwon Wuku Sungsang. Sugihan Bali berasal dari urat kata “Sugi” yang artinya membersihkan dan “Bali” dalam bahasa sansekerta artinya kekuatan yang ada dalam diri. Jadi Sugihan Bali diartikan sebagai upacara yang bertujuan untuk menyucikan Bhuana Alit atau Mikrokosmos (manusia) secara niskala dan sekala, sehingga bersih dari perbuatan-perbuatan mala/kotor/ternodai. Pembersihan dilakukan dengan penglukatan, sarananya dapat menggunakan bungkak nyuh gading. Dalam Lontar Sundarigama, Sugihan Bali bermakna Kalinggania amrestista raga tawulan yang artinya oleh karenanya menyucikan badan jasmani-rohani masing-masing/mikrokosmos yaitu dengan memohon tirta pembersihan/penglukatan.
Dalam Lontar Sundarigama disebutkan, adapun tujuan dari semua pelaksanaan persembahan itu adalah untuk menyucikan dan membersihkan diri, memohon keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar terjadi suatu keserasian (harmonis) atau keseimbangan diantara sesama manusia, Tuhan dan juga dunia.
Sugihan Jawa dan Sugihan Bali merupakan dua bagian penting dalam mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Galungan. Keduanya mengajarkan keseimbangan antara lahir dan batin, antara dunia nyata dan spiritual. Melalui ritual ini, umat Hindu Bali memperkuat hubungan dengan alam, leluhur, dan Tuhan, sekaligus melakukan pembenahan diri agar lebih siap menyambut kemenangan Dharma melawan Adharma. (ev)
Be First to Comment