HinduChannel.tv – Hari raya Buda Kliwon jatuh setiap 35 hari sekali, dalam enam bulan terdapat enam jenis hari Buda Kliwon. Pelaksanaan Hari Buda Kliwon Ugu jatuh setiap 210 hari sekali, berdasarkan pertemuan antara Saptawara Buda atau Rabu, Pancawara Kliwon dan Wuku Ugu.
Dikutip dari blog.dwimade.com, menurut Lontar Sundarigama hari ini merupakan hari pasucian Sang Hyang Ayu yang bertujuan untuk ngastiti Sanghyang Nirmala Jati yang merupakan kekuatan Sang Hyang Siwa dalam menganugrahi rejeki. Dalam Lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut:
Buda Kliwon Ugu pasucian Sang Hyang Ayu, kalingania astiti Hyang Mami Nirmala, Shang Yhang Mas Manik meketel, prakertinia canang yasa wangi-wangi, kembang payas, ring luuring aturu, muang ring sanggar / Padmasana.
Artinya : Buda Kliwon Ugu merupakan pasucian Sang Hyang Ayu, yakni ngastuti Hyang Nirmala Jati. Bantennya canang yasa, dan wangi – wangi. Menghaturkan kembang payas di atas tempat tidur, serta di sanggah / Padmasana.
Dalam lontar tersebut juga menyebutkan tentang keselamatan terhadap Tri Mandala, yaitu sebagai berikut:
Kapertama, Laksanania angesti kayowananing tri mandala pakenan ia tunggal ayuning sarira. Kaping ruania ayuning sang sanak sarwaning numadi. Katigania ayuning praja mandala.
Artinya: Pertama, untuk memohon keselamatan Tri Mandala, untuk memohon keselamat terhadap diri sendiri. Kedua, untuk memohon keselamatan sanak keluarga seketurunan. Ketiga, memohon keselamatan Negara, Alam beserta isinya.
Manfaat pemujaan Sang Hyang Nirmala Jati di hari Buda Kliwon yaitu untuk memohon keselamatan terhadap ketiga dunia yaitu iri sendiri, sesama manusia, dan alam semesta agar semua kehidupan dapat berjalan dengan harmonis. Dengan melakukan pemujaan pada Hari Buda Kliwon Ugu, umat Hindu Bali berharap dapat memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Sang Hyang Nirmala Jati, serta terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif, baik dalam bentuk perbuatan, perkataan, maupun pikiran yang bertentangan dengan ajaran Tri Kaya Parisudha (Tiga Perbuatan Suci: berpikir, berkata, dan berbuat dengan baik).
Dalam kalender Bali, Hari Buda Kliwon, terutama yang jatuh pada Wuku Ugu, juga dianggap sebagai waktu yang sangat baik untuk sembah bakti kepada Ista Dewata, serta untuk memohon penganugrahan terhadap Tri Loka Bhuana Agung (Swah Loka, Bwah Loka, Bhur Loka). Dalam keyakinan ini, umat Bali berdoa agar bumi dan segala isinya terjaga kebersihannya, bebas dari kekotoran (mala) serta mendapatkan perlindungan dari pengaruh buruk.
Hal ini menjadi momen penting bagi umat Hindu, karena mengingatkan akan pentingnya menjaga kesucian diri, keluarga, dan lingkungan, serta mempererat hubungan spiritual dengan Tuhan, alam, dan sesama agar semua dapat hidup dengan harmonis.(vt)
Be First to Comment