Hinduchannel.tv- Prajurit TNI bersama Warga Dusun Keduwung Atas, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan telah bergotong-royong untuk membangun pelinggih suci di lokasi jatuhnya pesawat TNI AU yang terjadi pada November 2023 lalu.
Adapun pelinggih tersebut, dibangun atas arahan dari pihak Lanud. Hal itu dilakukan untuk mengenang jasa anggota TNI AU yang gugur dalam menjalankan tugasnya.
Kepala Desa Keduwung, Uripan menyampaikan bahwa dibangunnya pelinggih suci itu tak lain untuk menghormati para korban.
“Tempat ini untuk mengenang jasa para prajurit TNI, termasuk monumen menghormati para korban. Yakni, kenangan terhadap korban yang gugur saat menjalankan tugas,” urai Uripan, dikutip dari harian bhirawa.co.id pada Rabu (31/1).
Sebagai informasi, ada sebanyak empat prajurit TNI AU gugur saat menjalankan tugasnya. Ke empat prajurit tersebut gugur karena mengalami kecelakaan udara.
Adapun keempat Korban adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) (TT-3111), Kolonel Adm Widiono (Backseater) (TT-3111). Kemudian, Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) (TT-3103) serta Kolonel Pnb Subhan (Backseater) (TT-3103).
Kemudian, tiga korban meninggal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang. Yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya hingga Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan. Sedangkan, satu korban lain yang gugur, Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A, dimakamkan di TMP Madiun.
Sementara itu, menurut Uripan, pembangunan pelinggih suci tersebut telah memakan waktu selama 10 hari.
“Pembangunan monumen memakan waktu 10 hari. Ini juga sekaligus atas arahan pihak Lanud,” tandas Uripan.
Be First to Comment