Hinduchannel.tv- Pada Senin (30/9/2024) telah diselenggarakan Webinar Penguatan Peran Penyuluh Agama sebagai Agen Moderasi Beragama. Acara ini dibuka oleh Direktur Urusan Agama Hindu, webinar series ini akan dilaksanakan tiga hari berturut-turut yakni tanggal 30 September s.d. 2 Oktober 2024 dengan peserta seluruh Penyuluh Agama Hindu ASN dan Non ASN se-Indonesia.
Dalam sambutannya, Direktur Urusan Agama Hindu I Gusti Made Sunartha menyampaikan bahwa moderasi beragama bukanlah hal baru di Indonesia. Nilai-nilai ini ada dalam setiap agama, yang mengajarkan kemanusiaan dan tenggang rasa.
Moderasi dipahami sebagai komitmen untuk menjaga keseimbangan sosial dan membangun dialog di antara berbagai kelompok agama, suku, dan budaya. Dalam konteks bernegara, moderasi beragama penting agar pemahaman agama tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi dalam menjaga kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat yang multikultural. Beliau menekankan bahwa masyarakat Indonesia telah lama memiliki modal sosial dan kultural untuk hidup dalam keberagaman, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, persaudaraan, dan penghormatan terhadap perbedaan.
Sebelum webinar series ini dibuka dengan resmi, beliau juga menekankan bahwa moderasi beragama harus diintegrasikan dalam pembangunan nasional. Moderasi beragama telah menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, yang diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia dengan dasar budaya moderasi.
Narasumber webinar Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, menegaskan pentingnya peran penyuluh agama sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan visi dan misi Kementerian Agama. Penyuluh agama tidak hanya bertugas memberikan pencerahan kepada masyarakat, tetapi juga memegang peran penting dalam tugas-tugas keumatan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah Kementerian Agama.
Narasumber menekankan bahwa penyuluh harus memiliki beberapa karakteristik penting yaitu, Profesional: Penyuluh harus memiliki kepandaian khusus untuk memberikan bimbingan agama yang berkualitas, Handal: Mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan memberikan solusi bagi permasalahan umat di daerah masing-masing, Saleh: Menjalankan ibadah dengan taat, serta menjadi contoh yang baik dalam melaksanakan upacara atau hari raya keagamaan, Moderat: Mengambil sikap jalan tengah yang disebutkan dalam sastra Hindu, yang membutuhkan kecerdasan dan kreativitas dalam mengambil kebijakan untuk kebaikan bersama, Unggul: Selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam tugasnya sebagai penyuluh.
Narasumber yang pernah menjabat Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, juga menguraikan tujuan strategis Kementerian Agama, yakni meningkatkan kualitas umat beragama dalam menjalankan ibadah ritual dan social, meningkatkan layanan keagamaan kepada umat, meningkatkan kualitas pendidikan agama yang produktif dan kompetitif, menguatkan moderasi beragama dan kerukunan umat, meningkatkan layanan pendidikan umum yang berciri khas agama, meningkatkan budaya birokrasi yang bersih, melayani, dan responsif.
Penyuluh agama diharapkan menjalankan tugasnya dengan baik, yang meliputi persiapan bimbingan, pelayanan konseling, serta penyusunan rencana kerja dan materi bimbingan. Acara webinar ini menjadi ajang penting untuk mendiskusikan berbagai tantangan keumatan di daerah, serta memperkuat peran penyuluh sebagai agen moderasi beragama yang tangguh dan berdedikasi.
Dengan semangat kebersamaan, acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mewujudkan kerukunan umat beragama yang harmonis dan moderat di Indonesia, webinar ini dimoderatori oleh Kadek Aria Prima Dewi beliau merupakan seorang dosen.
Be First to Comment